KPAI MINTA POLISI SELIDIKI KEMATIAN SISWA 16 TAHUN DISALAH SATU SEKOLAH DIJAKARTA.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta polisi untuk menyelidiki secara menyeluruh penyebab kekerasan, perkelahian fisik yang menyebabkan kematian seorang siswa sekolah menengah 16 tahun. Menurut Ketua KPAI, Susanto, polisi perlu menggali lebih dalam untuk mengungkap apa yang menyebabkan perilaku kekerasan.
"Tapi, untuk munculnya perilaku sadisme pada anak-anak; silsilah tidak bisa digeneralisasikan," kata Susanto.
Menurut Susanto, perlu ada aksi bersama antara Dinas Pendidikan Jakarta, sekolah, dan masyarakat untuk mencegah perkelahian mahasiswa — yang dikenal sebagai tawuran — terjadi lagi.
DEWA POKER
Tawuran terjadi di daerah Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada hari Sabtu pagi tanggal 1 September, melibatkan siswa dari SMA 32, Annajah Madrasah dan SMA Moh. Husni Thamrin.
Para siswa ini, yang menyebut diri mereka Gang Guruh Donat (Gusdon), berperang melawan siswa-siswa SMA Muhammadiyah.
Kepala Satuan Reserse dan Polda Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Ajun Komisaris. Komisaris Sr. Stefanus Tamuntuan, mengatakan duel kelompok antara geng remaja ini direncanakan sebelumnya, karena anggota geng terungkap telah membuat janji untuk itu di media sosial.
"Setelah saling menantang melalui Instagram, mereka sepakat mengenai lokasi," katanya.
POKER ONLINE
Menurut Stefanus, para remaja bertempur di waktu subuh sekitar pukul 03.30 ketika lingkungan sepi; untuk mencegah komunitas lokal menemukan dan menghancurkan pertarungan.
Stefanus menambahkan bahwa tawuran, yang melibatkan lebih dari 50 siswa, tidak bisa lagi diklasifikasikan sebagai pertarungan mahasiswa, tetapi "pertarungan antara remaja yang memiliki anggota adalah siswa," katanya.